Posts RSS Comments Feed
Sign up for email news and updates!

Rahasia Panas

bisnis internet

Langkah Cerdik Menjadi Member Ultimate Vemma

Bangsa Khazar dan Teori Suku Yahudi ke-13

01.07 | Label: , , | No Comment »


Bangsa Khazar dan Teori Suku Yahudi ke-13
Di antara kaum non-Bani Israel yang menganut agama Yahudi paling menonjol di dalam sejarah adalah bangsa Khazar
Oleh: Alwi Alatas*
SETIAP kali mendengar istilah Yahudi, sebagian orang mungkin membayangkan istilah ini mewakili dua hal sekaligus: agama dan bangsa/ras. Dengan kata lain, Yahudi merupakan agama yang dianut oleh orang-orang berdarah Yahudi (Bani Israil). Agama Yahudi memang biasanya dinisbatkan kepada keturunan Israil (Nabi Ya’qub ’alaihis salam), yang terdiri dari 12 suku, dan bukan kepada selain mereka. Kita mengetahui bahwa di sepanjang sejarah dan juga pada hari ini, ada banyak orang-orang berdarah Yahudi yang menganut keyakinan selain Yahudi, baik Islam, Kristen, ataupun atheisme. Tapi banyak orang mungkin tidak membayangkan adanya bangsa non-Yahudi, bangsa di luar kedua belas suku Israil, yang menganut yudaisme. Kenyataannya, ada beberapa suku bangsa non-Bani Israil yang menganut yudaisme, di samping mereka yang memang berdarah Yahudi.
Dalam kitab-kitab Sirah Nabawiyyah kita membaca bahwa sekitar satu abad menjelang kenabian ada peristiwa terkait dengan apa yang disebut Al-Quran sebagai Ashabul Ukhdud. Tepatnya pada tahun 523 M, seorang raja beragama Yahudi di Yaman, Dzu Nuwas, melakukan penyerangan dan pembunuhan terhadap para penganut Kristen di wilayah Najran. Peristiwa inilah yang memicu invasi pasukan Ethiopia ke Yaman.1 Ibn Hisyam menyebutkan di dalam sirahnya bahwa agama Yahudi masuk ke Yaman pada masa itu melalui dakwah rabi Yahudi terhadap penguasa di wilayah Yaman, bukan melalui migrasi orang-orang Yahudi. Konversi beberapa Raja Bani Himyar di Yaman bahkan sudah terjadi sejak beberapa abad sebelumnya. Selain di Yaman, sejarah juga menyebutkan bahwa beberapa suku Berber di Afrika Utara, seperti suku Jawara, Nafusa, dan Kahina, menganut agama Yahudi sebelum masuknya Islam ke wilayah itu dan sebagian dari mereka mempertahankannya hingga ke masa Islam.2
Di antara kaum non-Bani Israel yang menganut agama Yahudi yang paling penting dan paling menonjol di dalam sejarah adalah bangsa Khazar. Orang-orang Khazar merupakan bangsa keturunan Turki, walaupun ada satu riwayat yang sulit dikonfirmasi kebenarannya menyebutkan bahwa mereka adalah keturunan Japeth bin Nuh dan menjalin hubungan pernikahan dengan keturunan Ibrahim ’alahis salam, dari istri Arabnya yang bernama Qantura/Keturah binti Maqtur yang berhijrah dan mendiami wilayah Khurasan.3 Mereka mendiami wilayah di bagian Utara Laut Hitam, yang sekarang ini merupakan bagian dari wilayah Rusia, berbatasan dengan Kekhalifahan Islam di sebelah Selatan dan Tenggara, dan dengan Byzantium di sebelah Barat dan Barat Daya. Kerajaan Khazar eksis sejak abad ke-7 dan bertahan selama beberapa abad lamanya, setidaknya sampai abad ke-10/11. Pada awalnya mereka menganut paganisme dan shamanisme, namun sejak pertengahan abad ke-9 mereka menganut agama Yahudi.
Nama Khazar disebutkan dalam banyak literatur muslim pada masa itu, walaupun tidak secara detail. Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi, matematikawan muslim, pernah dikirim oleh Khalifah ke Khazar, entah untuk keperluan apa. Misi Sallam mencari tembok Ya’juj Ma’juj, sebagaimana pernah kami sebutkan dalam tulisan sebelumnya (“Rihla“), juga melalui kerajaan ini dan mendapat bantuan dari penguasa Khazar, Tarkhan.4 Sejak pertengahan abad ke-7, bangsa Khazar menjadi kekuatan yang dominan di wilayah Kaukasia dan memainkan peranan penting dalam perdagangan antara dunia Islam dengan wilayah-wilayah di sekitarnya selama 3 abad berikutnya.5
Masa-masa perang dan damai dengan tetangga-tetangganya yang muslim (Abbasiyah) dan Kristen (Byzantium), serta interaksi dengan orang-orang Yahudi yang bermigrasi ke Khazaria sejak abad ke-8, mendorong penguasa Khazar untuk memilih salah satu dari tiga agama tersebut. Pada pertengahan abad ke-9, Raja Bulan mengundang tokoh-tokoh agama Yahudi, Kristen, dan Islam untuk mengetahui doktrin dan ajaran masing-masing agama. Ia kemudian memilih Yahudi sebagai agamanya, dan belakangan menjadikannya sebagai agama resmi kerajaan. Kira-kira tiga abad kemudian, Yehuda ha-Levi, seorang filsuf Yahudi di Andalusia, menulis sebuah kitab berjudul Sefer ha-Kuzari (Kitab al-Khazari), sebuah kitab yang lebih ditujukan untuk menunjukkan keunggulan teologis Yahudi melalui kisah dialog antara penguasa Khazar dengan tokoh-tokoh agama, ketimbang aspek historis dari proses konversi itu sendiri.
Dalam bagian kedua buku ini diceritakan bahwa setelah berdialog dengan ketiga tokoh agama tersebut, dan juga dengan seorang filsuf, penguasa Khazar dan wazirnya melakukan perjalanan ke daerah pegunungan hingga pada suatu malam tiba di sebuah gua dan berjumpa dengan orang-orang Yahudi yang tengah merayakan hari Sabath. Dengan merahasiakan identitasnya, mereka kemudian berkonversi ke agama Yahudi dan disunat di gua tersebut. Setelah itu mereka kembali ke kerajaan dan mempelajari hukum-hukum Yahudi lebih jauh, tapi masih merahasiakan keyahudian mereka untuk beberapa waktu lamanya. Secara bertahap mereka kemudian mengumumkan agama baru mereka dan mendorong masyarakat Khazar untuk memeluk agama Yahudi.
Ha-Levi juga menjelaskan bahwa “buku-buku sejarah mereka (Khazar, pen.) juga menyebutkan tentang kemakmuran mereka, bagaimana mereka mengalahkan musuh, menaklukkan wilayah-wilayah lawan, dan mendapatkan harta pampasan yang besar … betapa mereka menyintai keyakinan mereka dan memendam rindu terhadap Rumah Suci, sampai-sampai mereka membuat sebuah tabernakel seperti yang pernah dibuat oleh Musa. Mereka juga menghargai dan menyambut orang-orang keturunan Israel yang hidup di tengah-tengah mereka.”
Penguasa-penguasa Khazar berikutnya meneruskan kebijakan ini. Mereka menganut agama Yahudi secara sungguh-sungguh, membangun sinagog di wilayah Khazar, mengundang rabi-rabi Yahudi dari negeri-negeri lain untuk datang dan mengajar di negeri mereka, dan mendorong konversi lebih jauh masyarakatnya ke dalam agama Yahudi. Dengan demikian, walaupun ada sebagian masyarakat Khazar yang menganut Islam dan juga Kristen, sebagian besar bangsa Khazar kemudian menjadi penganut Yahudi. Sejak saat itu, terutama sejak abad ke-10, bangsa Khazar secara umum dikenal sebagai penganut Yahudi.6
Yehuda ha-Levi, yang telah kami sebutkan di atas, bukan tokoh Yahudi pertama di Andalusia yang mengetahui tentang keberadaan Yahudi Khazar. Pada tahun 950-an, seorang tokoh Yahudi lainnya di Andalusia, Hasdai ibn Shaprut, telah mendengar tentang keberadaan kerajaan Yahudi Khazar yang terletak jauh dari tempat tinggalnya itu. Ia berusaha mengirimkan sebuah surat kepada penguasa Khazar untuk mendapatkan informasi lebih dalam. Upayanya yang pertama gagal dan suratnya hanya mencapai Konstantinopel. Tapi sebagai gantinya ia mendapatkan informasi tentang sejarah Khazar dari seorang Yahudi Khazar di Konstantinopel melalui sebuah surat yang kini dikenal sebagaiSchechter Letter. Surat itu menjelaskan bahwa bangsa Khazar dan Yahudi yang bermigrasi dari Armenia saling menikah satu sama lain dan menjadi bangsa yang satu.7
Upaya Hasdai yang berikutnya pada tahun 954 berhasil dan suratnya diterima oleh Raja Joseph yang memimpin Kerajaan Khazar. Balasan surat Raja Joseph diterima oleh Hasdai pada tahun berikutnya. Surat itu menjelaskan tentang konversi penguasa Khazar serta masyarakatnya ke dalam agama Yahudi hingga ke masa itu. Sejak menganut Yahudi, nama-nama penguasa Khazar sebagian besar mengadopsi nama-nama semitik, seperti Yitzhak, Benjamin, Aaron, dan juga Joseph.8
Ironinya, hanya satu dekade setelah korspondensi Hasdai tersebut, Kerajaan Khazar mengalami keruntuhan. Bangsa Rus menginvasi kerajaan tersebut pada tahun 960-an dan memporak-porandakan ibukotanya, Atil, pada tahun 967/968. Kerajaan tersebut tampaknya masih bertahan setidaknya sampai setengah abad berikutnya, tetapi kekuatannya semakin kecil dan akhirnya menghilang dari sejarah. Kemunduran kerajaan ini mendorong bangsa Khazar melakukan migrasi ke beberapa wilayah Eropa Timur, seperti Hunggaria, Polandia, di samping yang tetap bertahan di tempat asalnya di bawah pemerintahan bangsa lain. Mereka kemudian terasimilasi ke dalam masyarakat tempat mereka tinggal, terutama dalam komunitas Yahudi setempat. Sekarang ini, kita tidak mendengar lagi adanya negeri atau wilayah bernama Khazaria, bangsa bernama Khazar, atau bahkan sebutan Yahudi Khazar. Sebagian peneliti dan penulis kontemporer, seperti Arthur Koestler dalam bukunya The Thirteenth Tribe: Khazar Empire and Its Heritage, mengemukakan teori bahwa orang-orang Yahudi Eropa, atau yang dikenal sebagai Yahudi Askhenazi, sebetulnya merupakan keturunan Khazar, atau setidaknya banyak dipengaruhi oleh ras bangsa Khazar, dan bukan murni keturunan Israel. Dengan kata lain, kebanyakan orang-orang Yahudi sekarang ini dikatakan tidak berasal dari dua belas suku Israel, melainkan berasal dari ’suku yang ke-13,’ yaitu bangsa Khazar.
Perdebatan tentang asal-usul Yahudi Askhenazi ini menjadi penting mengingat kelompok Askhenazi mewakili 80% komposisi Yahudi dunia pada hari ini Teori asal-usul non-Yahudi pada kaum Askhenazi ini bukannya tanpa dasar sama sekali, terlebih lagi upaya dakwah dan konversi terhadap orang-orang non-Bani Israil di Eropa juga terjadi terhadap beberapa bangsa Eropa Timur selain Khazar.9 Teori ini telah menggugat klaim orang-orang Yahudi kontemporer terhadap tanah Palestina dan melemahkan legitimasi mereka untuk terus menguasai wilayah tersebut. Sebab sekiranya mereka bukan keturunan Bani Israil yang dulu pernah mendiami Palestina, maka atas alasan apa mereka mengklaim hak untuk kembali ke sana? Teori ini tentu saja menimbulkan rasa tidak suka di kalangan orang-orang Yahudi, khususnya para pendukung Zionisme, yang melabeli para pendukung teori tersebut sebagai penganut anti-semitisme.
Belum lama ini seorang Profesor Sejarah di Tel Aviv University, Shlomo Sand, menulis sebuah buku berjudulThe Invention of the Jewish People (terbit pertama kali dalam bahasa Ibrani pada tahun 2008 dan versi Inggrisnya terbit tahun 2009). Dalam buku tersebut ia juga mendukung pendapat yang menyatakan bahwa kebanyakan orang-orang Yahudi di Eropa Tengah dan Timur merupakan keturunan Khazar yang menganut yudaisme. Baginya tidak ada bangsa Yahudi (Jewish People), yang ada hanyalah komunitas-komunitas beragama Yahudi yang dikonversikan di sepanjang sejarah Yahudi. Lebih jauh ia menolak pendapat populer yang menyatakan bahwa orang-orang Yahudi telah diusir keluar dari Palestina dan karenanya wajib untuk kembali ke Palestina.
Menurutnya bangsa Romawi tidak pernah mengusir keluar orang-orang Yahudi dari Palestina dan orang-orang Yahudi sendiri tidak melakukan eksodus keluar dari wilayah itu. Kebanyakan orang-orang Yahudi tetap tinggal di Palestina, dan pada saat Islam masuk ke daerah itu kebanyakan mereka masuk Islam, berbaur dengan orang-orang Arab, dan menjadi nenek moyang orang-orang Arab-Palestina yang ada sekarang. Secara umum Shlomo Sand berpendapat bahwa ide tentang bangsa Yahudi merupakan kreasi (invention) para Sejarawan Yahudi abad ke-19 dan 20 yang menjadi sumbangan bagi Zionisme.10
Memang tidak mudah untuk memastikan apakah orang-orang Yahudi Askhenazi merupakan keturunan Khazar atau betul-betul berdarah semitik. Belakangan ini banyak dilakukan penelitian DNA oleh para ahli untuk melacak asal-usul biologis orang-orang Yahudi modern. Banyak dari studi ini menunjukkan bahwa secara paternal, orang-orang Yahudi yang ada sekarang memiliki asal usul genetis Timur Tengah. Kromosom Y (kromosom yang hanya diwarisi dari jalur bapak) yang ada pada mereka, mirip dengan yang dimiliki orang-orang Arab yang ada di Palestina, Lebanon, dan Syria.11Tapi hal ini tidak sepenuhnya menghapus kemungkinan adanya percampuran dengan ras non-Yahudi.
Penelitian DNA keturunan Yahudi Askhenazi yang dilakukan oleh Almut Nebel dan timnya menunjukkan bahwa walaupun secara genetik mereka lebih dekat dengan orang-orang Yahudi dan Arab di Timur Tengah, tetapi ada frekuensi R-M17 yang cukup tinggi (11,5%) pada kromosom Y mereka. R-M17 merupakan kromosom Y yang dominan di kalangan masyarakat Eropa Timur. Ini mungkin merepresentasikan adanya pengaruh genetik dari bangsa Khazar.12 Adapun dari jalur maternal, masih ada perbedaan pendapat di kalangan para ahli genetik apakah kaum lelaki Yahudi yang bermigrasi ke Eropa menikah dengan perempuan setempat atau membawa serta pasangan-pasangan Yahudi mereka dari Timur Tengah.13 Secara umum dapat dikatakan bahwa penelitian DNA atas kaum Yahudi yang dilakukan dalam satu dekade terakhir ini, dan kebanyakannya dipimpin oleh para ilmuwan yang berbasis di Israel, menguatkan klaim orisinalitas semitik kaum Yahudi modern, walaupun tidak dalam artian ras yang murni.
Apakah orang-orang Yahudi, termasuk Yahudi Askhenazi, yang ada sekarang memiliki ras yang murni atau tidak bukanlah sesuatu yang terlalu penting. Sekiranya mereka memang keturunan Israil (Ya’qub’alaihis salam), mereka tetap tidak berhak merampas tanah Palestina dan berlaku zalim terhadap penduduknya. Mereka justru seharusnya malu karena perilaku mereka sama sekali tidak menunjukkan kemuliaan nenek moyang mereka yang banyak melahirkan nabi-nabi dan orang-orang shalih. Dan sekiranya Yahudi Askhenazi ternyata memang kebanyakannya keturunan Khazar, dan bukan Bani Israil, seharusnya mereka lebih malu lagi, karena dusta yang telah mereka sebarluaskan demi merampas tanah orang lain. Tapi, apalah maknanya kalimat-kalimat ini bagi suatu bangsa yang memang tidak tahu malu. Wallahu a’lam bish showab.

Sumber :yossyrahadian.wordpress.com

Rencana Jahat Israel Kuasai Al Quds

20.05 | Label: , | No Comment »


Sebuah harian berbahasa Arab, al Dustur edisi 22 November 2008 melaporkan pengakuan seorang insinyur Israel di kota al Quds, Ory Shatrit, tentang adanya rencana jahat tentang strategi yang disiapkan Israel untuk melakukan yahudisasi kota al Quds dari Agustus tahun 2004 hingga tahun 2020.

Tujuan dari rencana ini jelas, ungkap Shatrit. Yaitu yahudisasi al Quds (Jerusalem). Dia menegaskan bahwa al Quds adalah ibukota Israel dan harus tetap berada di bawah control politik Israel.

Saat memaparkan rencana Israel tahun 2020 ini Shatrit mengatakan, “Tujuan inilah yang ingin dicapai oleh Negara (Israel). Rencana yang diperoleh dari pemerintah kota al Quds dan sudah disetujui oleh Negara ini sudah diajukan. Diharapkan komposisi penduduk al Quds (Jerusalem) pada tahun 2020 30% Arab dan 70% Yahudi.”

Dia mengakui bahwa berdasarkan kondisi yang ada saat ini di kota al Quds, maka untuk mencapai tujuan ini dalam tahun-tahun dekat ini sulit untuk dicapai.

Dia mengatakan, “Peristiwa-peristiwa yang dilalui al Quds sejak tahun 1967 membuktikan sulitnya mencapai tujuan ini. Masalah ini nampak jelas pada tahun-tahun 1990-an, di mana hubungan prosentase antara Arab dan Yahudi sangat jauh dari yang diharapkan, yakni 30% dan 70%.”

Yahudikan al Quds, Hancurkan al Aqsha dan Dirikan Kuil

Sejak proklamasi berdirinya entitas negara zionis Yahudi pada tahun 1948 dan pengakuan terhadap entitas ini serta terhadap elemen pendukungnya, Israel merencanakan pengokohan perangkat-perangkat penopang bagi entitas ini dan menjadikan al Quds sebagai ibukotanya. Bersamaan dengan munculnya negara Israel, muncul konspirasi-konspirasi dan serangan-serangan permusuhan terhadap masjid al Aqsha. Tujuannya, melenyapkan peta sejaran Palestina untuk kemudian membangun diatasnya kuil Sulaiman. Orang-orang Yahudi mulai mengangkat semboyan, "Tidak ada artinya bagi negara Israel tanpa kuil dan tidak ada artinya kuil jika masjid al Aqsha masih ada."

Berdasarkan sumber-sumber Palestina dan Israel, bahwa di sana ada 25 organisasi teroris zionis yang kesemuanya bekerja sepanjang waktu untuk menyahudikan al Quds dan mengusir warganya dari sana. Kemudian menghancurkan masjid al Aqsha dengan tujuan untuk mendirikan kuil di atasnya. Selanjutnya dimaklumatkan bahwa kota al Quds (Jerusalem) adalah ibukota negara "Israel". Di samping itu bahwa negera "Israel" dengan insttusi-institusinya baik departemen maupun non departemen mendukung kelompok-kelompok teroris ini dan bergandengan tangan dengan anggota-anggota mereka yang radikal. Kemudian memberikan justifikasi setiap kejahatan yang mereka lakukan dalam orientasi ini. Berbagai upaya keji ini memiliki, paling tidak, tiga orientasi:

Pertama: Serangan terhadap al Aqsha

Aksi-aksi permusuhan ini terwujud dalam bentuk penggalian terowongan di bawah masjid al Aqsha yang telah dimulai sejak perang tahun 1967 (antara Arab dan Israel). Kala itu zionis Israel menguasai wilayah al Quds Timur (Jerusalem) dan menguasai seluruh wilayah Baitul Maqdis. Penggalian terowongan ini telah dimulai kala itu dengan dalih sebagai aktifitas biasa yang alasannya adalah untuk mendapatkan manfaat ilmiyah dan kajian sejarah. Penggalian ini telah melewati 10 tahap yang meliputi seluruh bagian masjid al Aqsha. Sampai-sampai fondasi masjid al Aqsha hari ini kosong dan masjid berdiri di atas tiang-tiang semu yang akan sangat mudah runtuh begitu terkena goncangan dari gempa bumi, baik itu gempa biasa (alami) maupun buatan sebagaimana gempa yang pernah diuji cobakan zionis Israel di Nagev sebagai persiapan langkah yang sudah pasti.

Masjid al Aqsha juga mengalami berbagai aksi serangan pembakaran dan serangan-serangan permusuhan lainnya. Dan saat ini, dinas-dinas intelijen serta keamanan dalam negerai "Israel" mengungkapkan kekhawatirannya atas kemungkinan peledakan masjid al Aqsha oleh tangan-tangan kaum radikal Yahudi. Meskipun di sana ada kemungkinan terjadi krisis internal Israel atau sanksi ekternal yang mendorong pemerintah penjajah Israel mengungkap kemungkinan-kemungkinan serangan ini, namun niat zionis yang keji untuk menghancurkan al Aqsha dan pembangunan Kuil tetaplah masih kokoh.

Kedua: Yahudisasi al Quds

Program yahudisasi al Quds telah mengambil berbagai arah orientasi dan trek, yang utamanya adalah merubah rambu-rambu dan margin-marginnya; menyahudikan sarana dan prasarana umum yang ada di al Quds; pemusatan institusi-institusi zionis Yahudi di al Quds seraya menghapus identitas dan budaya nasional lama al Quds; yahudisasi pendidikan, ekonomi dan peradilan; penggusuran rumah-rumah warga Palestina secara berkesinmbungan serta yahudisasi bangunan dan perumahan; melakukan rencana-rencana permukiman untuk para pendatang Yahudi baru secara berkesinambungan. Pemerintah Israel juga membuat sejumlah undang-undang di mana pokoknya adalah penggabungan al Quds (dalam wilayah Israel), undang-undang kepemilikan tanah yang ditinggalkan pemiliknya, undang-undang ganti rugi dan penuntutan kembali harta kekayaan orang Yahudi, undang-undang alih kepemilikan dan undang-undang kembali ke tanah Israel. Zionis Israel juga melakukan perluasan al Quds dan membangun 'sabuk' permukiman Yahudi yang mengelilingi al Quds. Zionis Israel juga merekayasa pengusiran warga Palestina penduduk al Quds dengan dalih kondisi demografi. Memberlakukan kebijakan penutupan dan pengepungan serta berbagai jenis pungutan pajak. Terakhir zionis Israel membangun tembok pemisah rasial dengan pintu-pintu dan memberlakukan sistem keluar masuk al Quds lewat pintu-pintu ini. Semua itu tujuannya tidak lain adalah untuk memaksa warga Palestina di al Quds hengkang dan pergi secara perlahan untuk kemudian digantikan oleh orang-orang zionis Yahudi.

Ketiga: Pembangunan Kuil

Zionis Yahudi berpendapat bahwa tidak ada artinya bagi negara "Israel" tanpa pembangunan kuil. Mereka sekarang ini tengah bersiap-siap untuk membangun ini dan mengumpulkan dengeng-dongeng mereka yang mengatakan bahwasanya tidak boleh menunda pembangunan kuil melebihi tahun 2005. Itu karena mereka berkeyakinan bahwa turunnya al Masih sudah dekat. Tidak boleh terjadi al Masih datang sementara kuil belum ada. Saat ini mereka telah menyiapkan batu-batu kuil sebagaimana halnya mereka juga telah menyiapkan contoh repilika kuil yang akan dibangun. Mereka tengah menunggu-nunggu kesempatan yang tetap untuk memasukan batu-batu ini ke dalam Baitul Maqdis dan memulai pembangunan kuil. Namun mereka menolak melakukan pembangunan kuil dengan kewujudan masjid al Aqsha. Oleh kerena itu mereka berpendapat harus dilakukan penghacuran masjid al Aqsha terebih dahulu kemudian baru dibangun kuil setelah itu. Kita telah membaca dan mendengar skenario-skenerio radikal zionis yang diajukan untuk menghancurkan masjid al Aqsha. Di antara mereka ada yang berpendapat dengan menciptakan gempa buatan dekat dengan masjid untuk meruntuhkan masjid. Kemudian setelah itu zionis Yahudi mengklaim bahwa itu adalah gemba alami. Di antara mereka ada yang berpendapat dengan meledakannya dengan bom. Dan di antara mereka ada yang berpendapat dengan serangan pesawat atau dengan rudal dan lain sebagainya.

Begitulah, bahwa kita mendapati yahudisasi al Quds, penghancuran masjid al Aqsha dan pembangunan kuil adalah strategi zionis untuk satu skenario.

Sumber :http://www.muslimdaily.net

Yerusalem Bukan Al-Quds?

19.54 | Label: , | No Comment »


Peneliti Irak menemukan bahwa Al-Quds dengan nama Arabnya itu bukanlah kota Yerusalem seperti disebutkan dalam Taurat, bahwa dua nama berbeda itu tidak menunjukkan kepada satu kota yang sama seperti sudah dikenal saat ini.

Penulis Irak, Fadel al-Rubaie, dalam bukunya "Al-Quds bukan Yerusalem, sebuah Kontribusi untuk Meluruskan Sejarah Palestina," menyebutkan bahwa Torah tidak menyebutkan nama Palestina atau orang-orang Palestina dan juga tidak pernah menyebutkan Al-Quds.

Rubaie menuduh para arkeolog dan sejarawan Torah mendistorsi fakta dengan menyediakan cara pembacaan yang keliru terhadap teks Ibrani. Ia mengatakan bahwa nama asli yang disebutkan Taurat adalah Qashquds, bukan Al-Quds, serta untuk nama Al-Quds yang Arab adalah nama yang relatif baru dan nama itu tidak hidup sampai dengan tanggal penulisan Taurat.

Dia menambahkan bahwa nama ini diberikan di dalam Taurat pada Gunung yang tinggi yang berada di berbagai tempat, desa dan lembah yang dicatat Taurat secara akurat. Ia mengatakan bahwa hanya satu gunung yang menyandang nama Qashquds yangh di sana ada lembah -lembah dan desa-desa, serta tempat-tempat itu sendiri adalah gunung kudus yang suci di selatan kota Taiz, Yaman.

Penulis itu mengatakan bahwa tembok Yerusalem yang bangsa Nehemia merenovasinya bersama-sama dengan suku-suku yang kembali dari pembuangan Babel itu secara jelas menunjuk kepada silsilah pegunungan yang menyandang nama-nama suku-suku Arab Yaman yang sudah dikenal dalam sejarah kuno Arab dan kitab-kitan tentang garis keturunan.

Dia menunjukkan bahwa suku-suku yang kembali dari pembuangandi Babel adalah suku-suku Arab, mereka telah kembali ke Yerusalem di Yaman, tidak ke Palestina.

Rubaie mengatakan, temuannya ini merupakan pengembangan teori yang ditulisnya dari buku “Palestina yang Imajiner, Tanah Taurat di Yaman”. Rubaie juga mengakui bahwa temuannya ini mungkin tidak mengejutkan nurani para Yahudi fanatik dan penganut Torah serta para orientalis, tapi itu mungkin bisa mengejutkan nurani orang-orang Palestina dan Arab serta Muslim.

Ia menjelaskan bahwa riwayat Israel kontemporer yang mengatakan bahwa Palestina adalah tanah yang dijanjikan Yahudi, bahwa Kerajaan Israel kuno di mana di sana tinggal orang-orang Israel yang berada di Palestina yang bersejarah, itu semua didasarkan pada alasan yang lemah.

Sumber : KNRP

Abbas: Amerika Memang Pro-Israel!

19.17 | Label: , , | No Comment »


Tampaknya walaupun enggan mengatakannya, Mahmoud Abbas, yang menyatakan diri sebagai Presiden Otoritas Palestina mengakui bahwa Amerika memang pro-Israel. Ini terjadi berkaitan dengan negosiasi damai yang sedang dibicarakan oleh kedua belah pihak dan Amerika bertindak sebagai mediasinya.

Dalam wawancaranya dengan Al-Ayyam, Abbas merespon pertanyaan peranan Amerika Serikat dalam mediasi perundingan itu, mengatakan bahwa "tentu saja AS bias terhadap Israel, mereka belum menjadi sekutu bagi kami sejak tahun 1993."

Dia juga mengatakan bahwa "kami bekerja dengan mediator Amerika yang mengatakan bahwa mereka adalah sekutu Israel, dan kita harus menghadapi kenyataan itu."

Abbas dalam pertemua itu dikatakan memprioritaskan perbatasan tahun 1967 dan masalah keamanan perbatasan, menurut kantor berita Maan.

Abbas mengatakan pendekatannya terhadap perbatasan akan mulai dengan tahun 1967 yang membatasi garis negara Palestina dari sana. "Setelah kami memiliki perbatasan, kami dapat menemukan solusi untuk Yerusalem, air dan permukiman," katanya, menambahkan bahwa masalah pengungsi akan ditangani di babak berikutnya.

Keamanan, katanya, kemudian akan mudah untuk Palestina. "Kami tidak akan menerima kehadiran sipil atau militer Israel di tanah Palestina."

Abbas akan bertemu lagi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu minggu depan di kota wisata Mesir, Sharm Ash-Sheikh.

Sumber : eramuslim.com

Veteran CIA: Hanya Taliban Yang Tidak Korupsi!

00.57 | Label: , , , | No Comment »


Korupsi telah menjadi nama tengah Afghanistan saat ini. Mantan pejabat CIA, Michael Scheuer berbicara kepada SPIEGEL mengapa pemberantasan korupsi di Afghanistan menjadi sesuatu yang mustahil.

SPIEGEL: CIA diduga telah membayar Mohammed Zia Salehi, seorang ajudan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, untuk informasi. Apakah karena itu kredibilitas AS rusak oleh CIA?

Scheuer: Itu benar-benar rekrutmen yang baik. Saya pikir Anda merekrut siapa saja yang bisa memberi Anda akses ke sasaran. Mungkin seseorang itu adalah teroris atau mungkin seseorang itu adalah pejabat yang korup. Saya pikir setiap badan intelijen lain akan merasa senang memiliki seseorang yang dapat memberikan informasi tentang apa yang dipikirkan Karzai, karena dia seperti orang yang tidak jujur.

SPIEGEL: AS sekarang harus menghadapi tuduhan membiayai negeri yang sangat dan paling korup....

Scheuer: Tidak juga. Presiden (Barack) Obama tahu tentang ini. Penasihat intelijennya juga tahu tentang ini. Kalau beliau pintar, saya yakin presiden ingin sekali memiliki seseorang yang dekat dengan Karzai untuk mengetahui apa yang terjadi. Pemerintah AS dan pemerintah lainnya berbohong ketika mereka mengatakan bahwa mereka dapat membersihkan korupsi dan memenangkan perang ini.

SPIEGEL: Apakah Washington cukup "energetik" untuk memerangi korupsi?

Scheuer: Kami benar-benar tidak dalam posisi untuk mendorong orang-orang ini. Siapa yang akan menggantikan mereka? Tidak ada orang yang tidak korup. Mungkin yang tidak dapat disuap di Afghanistan hanya Taliban saja. Jika Anda ingin tidak ada korupsi di Afghanistan, maka pemerintahan harus diberikan kembali kepada Taliban.

SPIEGEL: Salehi, seorang anggota tingkat tinggi Dewan Keamanan Nasional Afghanistan, telah dituduh dibayar CIA selama bertahun-tahun. Apakah menurut Anda dia akan diadili?

Scheuer: Saya pikir tidak akan ada sidang. Salehi tahu begitu banyak tentang apa yang terjadi di dalam pemerintahan itu dan apa yang telah dicuri dan siapa yang melakukan pencurian. Jika ia naik kursi saksi, itu sama saja dengan Karzai sendiri....

Sumber : eramuslim.com

10 Alasan Mengapa Kita Harus Kasihan Sama Malaysia

13.01 | Label: , | No Comment »


Pemimpin Oposisi Malaysia yang dekat dengan Indonesia

Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, tulisan ini tidak dimaksudkan untuk membakar kemarahan anda terhadap Malaysia. Sebaliknya, kita mungkin sedikit perlu berempati kepada tetangga kita itu yang nyaris tidak punya identitas.

Peace, dan cobalah kita berjiwa besar karena kita adalah bangsa besar, jauh lebih besar dan dahsyat dari Malaysia atau negara-negara kecil lain di dunia. Silakan anda baca tulisan di bawah.

1. Kemerdekaan Malaysia diberi oleh Inggris

Indonesia lahir dan jadi bangsa terbesar di dunia dengan cara yang heroik, mengusir bangsa-bangsa imperialis terbesar dunia, Belanda, Inggris, Jepang. Sukarno, Hatta, Jenderal Sudirman, Bung Tomo, sejarah Indonesia penuh dengan pahlawan-pahlawan besar. Malaysia merdeka dikasih Inggris.

Baca kutipan dari Majalah Time di tahun 1957 tentang kemerdekaan Malaysia :


“The Malayans .. though the curiously un-enthusiastic calm with which they received their independence was attributed by British residents to the fact that it was ‘handed to them on a platter.’”
Warga Malaysia tidak antusias karena kemerdekaannya seperti diberi oleh kerajaan Inggris.
Time Magazine, “Malaya, A New Nation”.
2. Pusat budaya Melayu adalah Sumatra, Bukan Malaysia.

Melayu awalnya berpusat di Kerajaan Melayu dan Sriwijaya yang berpusat di Jambi dan Palembang. Dasar kebudayaan Malaysia cuma Melayu itupun kalah sama Sumatra. Lagu-lagu, tarian, dan karya sastra Melayu di Sumatra jauh lebih kaya. Dan kebudayaan Melayu hanyalah salahsatu dari ribuan budaya Indonesia yang sangat unggul dan kaya. Makanya Malaysia suka meng-copy-paste kebudayaan lainnya termasuk Indonesia, China, dan India.

3. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Vs Malaysia

Lagu kebangsaan Indonesia adalah salahsatu lagu kebangsaan paling heroik di dunia, dan selalu dinyanyikan bangsa Indonesia dengan penuh rasa kebanggaan. Lagu kebangsaan Malaysia, ternyata cuma hasil jiplakan lagu orang.

4. Ekonomi Indonesia akan jadi jauh lebih besar dari Malaysia

Juni 2009 kemarin Morgan Stanley menyatakan Indonesia akan menjadi The Next BRIC, Brazil, Rusia, India, China, dan Indonesia, dan mempunyai potensi menjadi salahsatu ekonomi terkuat di dunia. Indonesia diundang secara khusus di pertemuan eksklusif negara-negara industrial G-8, dan menjadi anggota dari G-20. Malaysia tidak pernah diundang (Singapura aja ngga diundang!).

5. Ketergantungan Malaysia Pada Indonesia.

Ekonomi Malaysia tergantung dengan Indonesia. Walaupun TKI cuma kuli kasar, ekonomi Malaysia akan langsung kolaps kalau tidak ada mereka.
6. Malaysia, Bosan! (Bukan ”Malaysia, Bisa!”).

Malaysia adalah negara paling membosankan di dunia. Tidak banyak hal-hal menarik pernah terjadi di Malaysia. Berita paling seru di Malaysia adalah kasus sodomi Anwar Ibrahim.

7. Malaysia Super Corridor
Malaysia pernah bikin jaringan internet canggih Malaysia Multimedia Super Corridor yang sangat mereka banggakan. Indonesia punya Onno Purbo, dan Onno Purbo diundang jadi pembicara di CERN, European Organization for Nuclear Research, tempat kelahiran WWW di dunia.

8. Dominasi Lagu Indonesia di Malaysia

Lagu-lagu Indonesia mendominasi Malaysia, sampai-sampai para penyanyi dan produser lagu Malaysia yang keteteran, ”Persatuan karyawan industri musik Malaysia” (Karyawan), meminta Kementrian Komunikasi Malaysia segera membatasi pemutaran lagu-lagu Indonesia. Lagu-lagu Malaysia sendiri benar-benar menyedihkan dan tidak bermanfaat bagi umat manusia.

”Penyanyi rock terkenal Malaysia Amy Search mengatakan kepada pers, jika jam 10 malam ke atas Malaysia sudah seperti Jakarta karena semua radio menyiarkan lagu-lagu Indonesia hingga dinihari”.
Laporan AntaraNews September 2008, Lagu Indonesia Bakal Dibatasi di Radio Malaysia.

9. Malaysia Belum bisa Demokrasi.

Malaysia masih negara otoriter, tokoh seperti Anwar Ibrahim saja dituduh sodomi secara resmi oleh pemerintahnya sendiri. Dan sebaliknya adalah sebuah keajaiban besar, bahwa sebuah bangsa yang sebesar dan sekompleks Indonesia, justru sudah mampu membangun sistem demokrasi yang baik dan damai.

10. Malaysia Truly Buaya.

Turis Malaysia datang ke Indonesia dan menikmati keindahan alam Indonesia. Turis Indonesia datang ke Malaysia karena ketipu. (Masak orang Indonesia jalan-jalan ke Malaysia mau lihat reog sama tari Pendet?!).

Dan untuk apa kesana cuma mau lihat Menara Petronas? Mending lebih seru ke Singapur atau Dubai sekalian, atau ke Bandung makan batagor.

Sekali lagi, Peace. Manfaatkan semangat dan emosi besar anda untuk membangkitkan Indonesia!

Lebih Detail Soal Janji Sayyid Hasan Nasrullah dan Kejadian Teror Imad Mughniyah

03.16 | Label: , , | No Comment »


Salah satu anggota Dewan Pusat Hizbullah Lebanon menyatakan, berbeda dengan perang-perang terdahulu, bila militer Rezim Zionis Israel membuka front perang baru, maka kali ini para pejuang perlawanan Islami Hizbullah akan berperang di Palestina pendudukan dan bukan di Lebanon.

Menurut Raja News mengutip laporan Kantor Berita Fars, dalam sebuah wawancara salah satu anggota Dewan Pusat Hizbullah dengan majalah Al-Haqiqah yang dilakukan di sela-sela salah satu acara Hizbullah di Dhahiyah Beirut, dia mengancam Israel bila bermaksud kembali menyerang Lebanon, maka para pejuang Hizbullah akan melakukan strategi perang baru dengan melakukan perang di Palestina pendudukan yang dijajah sejak tahun 1948.

Pejabat Hizbullah ini meminta agar namanya tidak disebutkan. Saat ditanya mengenai kesiapan Hizbullah setelah perang 33 hari hingga kini untuk melakukan apa yang disebutkannya itu, dia menjelaskan, “Bila saya katakan bahwa saya tidak punya informasinya, maka yakinilah itu. Karena sebagian masalah yang berhubungan dengan keamanan dan militer tidak diinformasikan kepada setiap anggota bahkan anggota Dewan Pusat Partai, apa lagi orang-orang yang tidak punya hubungan dengan masalah ini.”

Mengenai pernyataan-pernyataan sumber-sumber Israel mengenai rencana militer Hizbullah dia mengatakan, “Orang-orang Zionis hari-hari ini berbicara mengenai perang di tanah Palestina pendudukan. Tentu saja ucapan-ucapan itu juga mengandung propaganda dan tipuan. Mereka harus menjelaskan masalah ini, karena sekalipun bersandarkan pada serangan udara, namun mereka tetap kalah dalam perang 33 hari.”

Pejabat Hizbullah ini menambahkan, “Benar, perang 33 hari itu prioritasnya adalah perang udara dengan pengertian bahwa pesawat-pesawat tempur Israel membombardir Lebanon dan kami menyerang mereka dengan rudal-rudal yang kami miliki. Namun apakah benar seluruh personil 4 divisi militer Rezim Zionis Israel diterjunkan dalam perang “wisata” dan untuk berwisata mereka menuju Bint Jubail, Maroun Alraas dan ‘Itroun?”

Dia melanjutkan, “Kebetulan perang darat terbatas pada hari-hari pertama, menjadi pengalaman bagi mereka untuk tidak melanjutkan serangan darat besar-besaran dan memilih serangan udara di hari-hari selanjutnya.”

Anggota Dewan Pusat Hizbullah ini menjelaskan, “Apa yang dihadapi militer Zionis di Lebanon Selatan adalah mimpi buruk seperti yang mereka saksikan dalam film-film perang. Hal itu membuat mereka goncang, karena setelah 30 hari membombardir dengan berbagai bom non konvensional yang dilarang hukum internasional dengan tujuan mengubah keseimbangan kekuatan militer sekaligus melenyapkan perlawanan, namun kenyataannya perlawanan semakin kuat dan kokoh.”

Dia menambahkan, “Dengan melihat kenyataan yang ada, maka bagi para pejuang Hizbullah perang akan datang tidak akan berbeda baik Rezim Zionis Israel mempergunakan pasukan angkatan darat atau selainnya, bahkan musuhlah yang akan mengalami kerugian lebih dahsyat. Ingat, kali ini para pejuang Hizbullah tidak akan berperang di Lebanon tapi di jantung Palestina pendudukan dan di kota-kota Zionis.”

Dalam penegasannya dia mengatakan, “Apa yang kami perlihatkan selama ini adalah reaksi dan upaya melindungi diri, namun bila di masa akan datang terjadi perang, maka perang kami akan bersifat ofensif.”

Dia juga mengingatkan, “Tentunya dari ucapan saya itu jangan dipahami bahwa Hizbullah yang akan memulai perang, tapi maksudnya adalah bila di masa depan militer Rezim Zionis Israel menyerang kami, maka kami akan menjawabnya dengan tegas dan mereka akan mendapatkan para pejuang kami di dalam perbatasan mereka dan tidak hanya di belakang garis perbatasan. Artinya, dengan strategi ini untuk pertama kalinya sejak tahun 1948 hingga kini dunia akan menyaksikan perang darat di dalam Palestina pendudukan.”

Ketika tema wawancara dialihkan mengenai dampak teror Imad Mughniyah, salah satu komandan Hizbullah terhadap semangat para pejuang Hizbullah dia menjawab, “Benar, syahadah Imad Mughniyah merupakan kerugian besar bagi Hizbullah setelah syahadah Abbas Musawi dan syahid Raghib, keduanya mantan Sekjen Hizbullah dan para pejuang Hizbullah dan pendukungnya sedih, bahkan kebanyakan mereka yang tidak mengenal baik aktivitas dan strategi Hizbullah merasa putus asa, namun harus diketahui bahwa partai dan perlawanan tidak bersandarkan pada satu atau dua pribadi, akan tetapi dengan sebuah pengertian detil Hizbullah adalah sebuah organisasi yang sistematik. Karena tidak ada keahlian khusus bagi seorang pejuang maupun komandan yang tidak dialihkan kepada anggota maupun komandan lainnya yang berada dalam satu level.”

Pejabat Hizbullah ini membeberkan, “Sebagai contoh, syahid Mughniyah sebelum menjemput cawan syahadahnya telah mengajarkan seluruh pelajaran yang diambil dari kesuksesan perang 33 hari kepada para pejuang lainnya baik secara teoritis maupun praktis. Semuanya secara sempurna telah dilakukan sekalipun sebagian anggota Dewan Pusat Hizbullah tidak mengetahui bahwa Haji Ridhwan yang selalu berada bersama para pejuang Hizbullah dan salah satu kader senior Hizbullah adalah Imad Mughniyah yang terkenal itu.”

Sekaitan dengan syahadah Imad Mughniyah dia menjelaskan, “Personil keamanan Suriah tidak pernah melihat jasad Imad Mughniyah. Karena ketika mereka tiba di tempat kejadian, jasad syahid Imad Mughniyah telah dikeluarkan dari Suriah menuju Lebanon.”

Dilanjutkannya, “Haji Imad adalah orang pertama adalah orang pertama yang dikeluarkan dari pertemuan di daerah Kufr Susah, Damaskus. Sesaat setelah terjadi ledakan, sejumlah saudara-saudara Hizbullah yang ikut hadir dalam pertemuan itu langsung keluar dari gedung dan mengetahui kalau Imad Mughniyah telah syahid. Segera setelah itu mereka menghubungi Sayyid Hasan Nasrullah, Sekjen Hizbullah dan menyampaikan apa yang terjadi dan pada saat itu juga dengan pasti meminta agar mereka segera mengeluarkan jasad Imad Mughniyah dari Suriah ke Lebanon sebelum petugas-petugas keamanan Suriah sampai ke tempat kejadian. Anggota Hizbullah segera membawa jasad Imad Mughniyah ke Lebanon dengan kendaraan milik anggota Hizbullah lainnya yang ada di sana. Tidak ada seorang warga Suriah yang menyaksikan wajah Imad Mughniyah, selain seorang polisi Suriah yang bertugas di sana.”

Ditambahkannya, “Setelah jasad Imad Mughniyah dikeluarkan dari Suriah dan yakin bahwa kendaraan yang mengangkutnya telah memasuki Lebanon, Sayyid Hasan Nasrullah menghubungi Bashar Assad, Presiden Suriah dan menyatakan bahwa orang yang menjadi target teror tersebut adalah Imad Mughniyah. Pada saat itu, Bashar Assad meminta kepada Sayyid Hasan Nasrullah agar tidak mengumumkan berita ini. Namun Sayyid Hasan Nasrullah menegaskan bahwa kami tidak punya kebiasaan menyensor berita syahadah para syuhada kami, sekalipun itu adalah salah satu komandan besar kami. Karena itu adalah kebanggaan kami!”

Seraya menjelaskan bahwa para pejabat Hizbullah telah menyiapkan seluruh syarat yang diperlukan untuk mengkaji secara khusus hasil Komite Investigasi Suriah, pejabat Hizbullah yang tidak ingin namanya disebutkan ini mengatakan, “Kami telah menyiapkan danmenyerahkan informasi medis yang dibutuhkan oleh tim investigasi Suriah. Informasi yang kami dapatkan, penyidikan telah selesai dan sekalipun terlambat, tapi hasilnya bakal diumumkan.”

Hizbullah Siapkan diri Lawan Israel

02.42 | Label: , , | No Comment »


Hizbullah mempersiapkan diri dari konflik baru yang muncul akibat ulah tidak bersahabat Israel. Pemerintah Benjamin Netanyahu memiliki kekawatiran yang tinggi atas serangan terhadap Libanon. Ada beberapa asumsi bahwa, serangan ini mungkin babak pertama dalam rentetan perang tahun ini sebelum serangan Israel atas Iran. Nuklir Iran menjadi kekawatiran tersendiri bagi Israel, hingga akhirnya penyerangan-penyerangan terhadap Iran terus dilancarkan. Indikasi berikutnya, Israel hendak meluncurkan serangan kepada Libanon, khususnya kelompok Hizbullah yang dianggap sebagai sekutu fanatik Iran.

Beberapa pekan lalu, pasukan Israel merebut sebuah kapal di Mediterania yang membawa hampir 400 ton roket dan senjata kecil. Apologi Israel atas tindakan perebutan kapal yang tidak milik mereka adalah kapal itu dianggap kapal pemuat senjata mematikan yang dikirim dari Irak kepada Hizbullah. Di samping itu juga, Hizbullah dianggap sebagai sekutu Iran yang memiliki cita-cita menghancurkan Israel secara serentak. Perdebatan tentang alasan Israel merebut kapal pembawa senjata itu menjadikan ketegangan tersendiri bagi kawasan Timur Tengah, khususnya Libanon. Melihat fenomena ini, Hizbullah memperkuat posisi pertahanan dan penjagaan yang lebih pada utara Sungai Litani.

Dikarenakan Hizbullah pernah kehilangan banyak bunker-bunker di selatan, sekarang ini mereka mempersiapkan strategi baru untuk mempertahankan desa-desa di sana demi perebutan kembali hak mereka.

Dalam hal ini, Hizbullah bermain cantik dalam menyamarkan persenjataan yang direncanakan untuk memperkuat pertahanan. Komandan senior dan pasukan Hizbullah telah bekerja keras untuk menyamarkan persenjataan supaya tidak terendus oleh hidung gila Israel. Skala-skala besar persenjataan terus diusahakan Hizbullah supaya lepas dari rampasan Israel. Dalam salah satu penuturan komandan Hizbullah bahwa saat ini Hizbullah memiliki lebih banyak jumlah roket dan rudal dari yang Hizbullah keluarkan saat perang pada tahun 2006. terlepas dari standar ganda penilaian dalam strategi pertahanan, Hizbullah menggertak Israel dengan kesiapan persenjataan yang lebih baik secara kuwalitas dan kuwantitas.

Dalam perang 2006, antara Hizbullah dan Israel disebabkan karena operasi dan penculikan atas dua tentara Israel yang tidak senonoh, hingga akhirnya aksi ini dianggap Israel sebagai tantangan. Hingga akhirnya, memicu respon Israel besar-besaran dan melangsungkan aksi perang selama 34 hari. Perang ini menewaskan lebih dari 1.000 orang. Kemungkinan besar perang seperti ini atau bahkan yang menewaskan korban lebih banyak akan terjadi kembali antara Hizbullah dan Israel dalam waktu yang dekat, melihak aksi-aksi Israel yang kurang dewasa dan tidak senonoh.

Dalam penuturan salah satu komandan Hizbullah untuk membakar semangat perang melawan Israel, "Kami harus meledakkan atau meninggalkan beberapa bunker dan merubah strategi perang, kita tidak ciut hati meskipun beberapa bunker kami tidak kami kuasai lagi dan perlu diketahui bahwa kami masih mempunyai banyak kemampuan di selatan. Kami berharap orang-orang Israel datang dengan segera, jika tidak datang di musim dingin ini, maka mereka kami perkirakan akan menunggu sampai musim semi. Mereka memilih musim itu dikarenakan supaya keadaan tanah tidak terlalu lembek dalam memdukung perjalanan tank mereka" tuturnya dengan tegas.

Di lain sisi, ada kelompok yang mengharapkan gencatan senjata Hizbullah-Israel akan menetralisir upaya-upaya militer di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel. Dalam hal ini, tentunya statemen ini diamini oleh kelompok yang yeng berselimut dalam pasukan penjaga perdamaian PBB. Tidak hanya penjaga pertahanan PBB, tentara Libanon pun membenarkan supaya Hizbullah tidak mengambil jalan aksi. Sebaliknya, berdasarkan lusinan wawancara dan beberapa perjalanan ke selatan negara itu, jelas bahwa Hizbullah percaya akan ada serangan membabi buta dari Israel. Oleh karenanya siap siaga adalah langkah terbaik dalam mempersiapkan pertempuran itu. Hizbullah telah mengetahui aroma tidak bersahabat yaitu, Israel memaksa memasuki wilayah-wilayah perbatasan masyarakat Syiah desa.

Andrew Exum, ahli militer Hizbullah di Pusat Keamanan Amerika Baru menjelaskan, "Sudah jelas bahwa Hizbullah tidak lagi mengontrol perbatasan, karena kehadiran pasukan UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon)". Mereka tampaknya mempertahankan posisi mereka pada desa-desa untuk putaran pertahanan berikutnya melawan Israel, sambil mendorong posisi mereka tetap berada di utara menjauh dari UNIFIL. Upaya ini hanya untuk melindungi daerah Beirut dan Lembah Bekaa.

Israel dan Amerika Serikat telah lama menganggap bahwa setiap aksi militer terhadap program nuklir Iran akan menarik tangan sekutunya, yaitu Hizbullah. Menurut militer Israel dan analis intelijen, setiap gerakan terhadap Iran akan memerlukan langkah lanjutan. Titik tolak kesuksesannya adalah kemampuan Hizbullah untuk meredam aksi Israel utara yang semakin menggila.

Atmosfer semakin memanas. Dalam hal ini, Tel Aviv tampaknya tidak mungkin untuk melakukan kesalahan yang sama, seperti pada tahun 2006. Ketika rencana itu adalah serangan udara untuk mengganggu dan membingungkan komandan militer Hizbullah. Akan tetapi upaya seperti itu, meminimalkan penggunaan pasukan darat. Sumber-sumber militer Israel mengatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan konflik baru. Begitulah Israel dalam memainkan strategi hegemonialnya.

Penyusuran Hizbullah melalui Wadi Hijau penghubung Libanon selatan dengan sungai Litani ke arah utara, komandan menjelaskan apa yang terjadi pada akhir perang terakhir. "Kami menendang tiga tank mereka pada hari pertama, ketika mereka mencoba masuk," jelasnya di desa al-Qantara. "Tapi setelah mereka memasuki wadi, kami tahu mereka akan ke sungai dan harus dihentikan. Jadi, kita dipanggil keluar semua pasukan khusus tim anti-tank di daerah. Dan mereka semua menyerbu wadi. kami akan mendirikan dan menunggu tank, menembakkan peluru mereka dan kemudian menarik kembali. Lalu mereka akan mundur satu kilometer atau lebih dan menyusuri wadi".

Menurut laporan militer Israel, setelah tank pertama dan terakhir terkena serangan roket dan ranjau. Serangan itu, membunuh komandan kompi dan 24 tank terperangkap di dalam sebuah lembah, dikelilingi dan ditembaki dengan mortir, roket serta ranjau. Sebelas tank hancur dan sisanya rusak sebagian dan Israel kehilangan sedikitnya 12 prajurit. Dari sini, tampak sekali bentuk rasa percaya diri dan kesiapan Hizbullah dalam melawan Israel yang semena-mena. Mereka sudah menyiapkan strategi dan persenjataan demi meredam upaya hegemonial Israel.

Sumber : http://nurfadlan.blogspot.com



Hizbullah: Gerakan Syiah Dari Lebanon

02.12 | Label: , , | No Comment »


Hizbullah (Bahasa Arab: ‮حزب الله‬ Hezbollah, Bahasa Indonesianya berarti "Partai Allah / Partai Tuhan") adalah organisasi politik dan paramiliter dari kelompok Syiah yang berbasis di Libanon. Hizbullah didirikan pada tahun 1982 dan mempunyai pengaruh besar dalam politik Libanon dengan memberikan pelayanan sosial, mendirikan sekolah-sekolah, rumah sakit, membuka daerah pertanian serta perlayanan lainnya untuk ribuan warga Syiah Libanon. Dengan sendirinya, Hizbullah kemudian dianggap sebagai cermin gerakan perlawanan di dunia Arab dan Muslim dunia.
Pada awalnya para pemimpin Hizbullah mengatakan bahwa gerakan ini bukanlah sebagai sebuah organisasi, oleh karena itu tidak mempunyai kartu anggota, hiraki kepemimpinan dan struktur organisasi yang jelas.
Sejarah kelahiran Hizbullah memiliki kaitan erat dengan revolusi Islam di Iran, di bawah pimpinan Ruhullah Al Musawi Khomaini pada tahun 1979. Semenjak tahun 1982 Hizbullah mulai mendapatkan legalitas dalam memberikan perlawanan terhadap penjajah Israel di Lebanon. Pada tahun 1985 Hizbullah secara resmi mendukung Revolusi Islam di Lebanon. Strategi politik dan militer Hizbullah pun dinilai sukses, terbukti dengan hengkangnya Zionis dari tanah Lebanon, pada tahun 2000.
Asal Mula Hizbullah
Berdirinya organisasi Hizbullah tidak terlepas dari paham Syi’ah, yang berkiblat ke Madrasah Ad-diniyah Najaf dan partai dakwah Islam yang diketuai oleh Muhammad Baqir As-Sadr di Irak. Lembaga ini telah mencetak generasi-generasi militan Syi’ah di Lebanon. Satu diantaranya adalah Musa As-Sadr, pendiri Harakah AMAL (Batalyon Perlawanan Lebanon) yang saat ini dipimpin oleh Nabih Berre yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Lebanon.
Ketika kancah perpolitikan Lebanon mulai nampak keruh pada tahun 1978, As-shadr tiba-tiba menghilang dari kancah perpolitikan. Bersamaan dengan itu muncullah nama Muhammad Husain Fadlullah sebagai figur di dunia pendidikan dan politik, yang secara tidak langsung memengaruhi kondisi perpolitikan di Lebanon. Namanya kian mencuat seiring dengan berdirinya Hizbullah. Bahkan ia sempat dinobatkan sebagai pimpinan spiritual Hizbullah. Akan tetapi ia menolaknya. Namun tak seorangpun memungkiri kiprah Fadlullah dalam memajukan Hizbullah, baik dalam bidang politik maupun militer.
Para Petinggi Partai
Hizbullah tidak menerapkan sistem kepemimpinan yang jelas hingga tahun 1989. Kebijakan-kebijakan yang diambil biasanya dilakukan dengan cara mufakat. Pemilihan pimpinan tertinggi pertama baru digelar pada tahun 1989, dan terpilihlah Shubhi Thufaili, sebagai pimpinan Hizbullah untuk masa jabatan 1989-1991.
Kemudian, terpilihlah Syekh Abbas Al Musawi, yang masa jabatannya tak lebih dari sembilan bulan. Setelah Abbas Al Musawi, diangkatlah Hasan Nashrullah sebagai ketua Hizbullah sejak tahun 1992 hingga sekarang.
Penopang Kekuatan
Aktivitas Hizbullah lebih dominan dilakukan di daerah yang mayoritas berpenduduk Syi’ah, seperti pinggiran kota selatan Beirut, daerah lembah Bekaa dan wilayah Selatan Lebanon. Dukungan juga datang dari penduduk sekitar tiga kawasan tersebut. Pada umumnya yayasan Hizbullah merupakan perpanjangan tangan dari yayasan “Um” di Iran. Kegiatannya berkonsentrasi dalam bidang sosial kemasyarakatan, dan salah satunya adalah memdirikan Channel Televisi Al Manar
Hubungan dengan Iran
Berdasarkan pernyatan sikap Hizbullah, pada tanggal 16 Februari 1985, ditegaskan bahwa, “Hizbullah akan mematuhi perintah pemimpin yang bijaksana dan menjunjung tinggi keadilan dalam bentuk Wilayatul Faqih dibawah pimpinan Ruhullah Ayatullah Al Khomaini, sang pencetus lahirnya Revousi Islam dan pelopor kebangkitan Islam”.

Para petinggi Hizbullah menyatakan bahwa hubungan kelompoknya dengan Iran berawal dari pemahaman yang sama, yaitu aliran Syi’ah. Mereka menjadikan para pemimpin Syi’ah di Iran sebagai rujukan dalam masalah agama dan politik. Namun setelah wafatnya Ayyatullah Khomeini, muncul banyak pendapat yang menolak sistem kepemimpinan ala Khomeini. Hal ini membuka kesempatan untuk berdiskusi lebih tajam dalam mengambil setiap kebijakan. Sekalipun demikian, Hizbullah tetap menjadikan Iran sebagai kiblat politik dan budaya. Maka wajar apabila Hizbullah lalu mendapatkan sokongan materi dari Iran, disamping bantuan lain yang didapat dari iuran anggota.
Perlawanan Hizbullah
Hizbullah ikut terlibat dalam perang saudara di Lebanon, bahkan ia berhasil menguasai kamp militer di tepi selatan kota Beirut. Akan tetapi para petinggi Hizbullah mengatakan bahwa, peran militernya dalam peperangan yang berlangsung, semata-mata bukan untuk kepentingan internal Hizbullah.
Di tahun 1988, Hizbullah pernah berseteru dengan Gerakan AMAL Syi’ah, yang menewaskan puluhan korban dari kedua belah pihak. Peristiwa ini memberi pengaruh buruk terhadap kondisi politik dan sosial masyarakat Syiah di Lebanon, dan hampir menyebabkan terjadinya perpecahan di dalam kubu Syi’ah. Namun kedua kubu tersebut tetap berupaya meredakan peperangan ini dan beusaha membina hubungan baik. Pemandangan semacam ini merupakan hal yang wajar terjadi dalam pemilu di Lebanon pasca-perjanjian Thaif.
Keterlibatan Hizbullah dengan Palestina
Hizbullah bukanlah Lebanon. Posisinya mungkin hampir sama persis dengan para pendukung dan pengusung Syiah di semua negara. Walaupun selalu mengobar-ngobarkan semangat peperangan terhadap Israel di media, namun catatan sejarah menunjukkan bahwa Hizbullah tidak pernah bentrok secara langsung dengan Israel. Bahkan ketika tragedi Gaza meletus tahun 2009 yang menewaskan sekitar 1500 orang Palestina, Hizbullah menyatakan bahwa mereka tidak ada kaitannya sama sekali dengan Hamas atau Gaza.
Walaupun disebut-sebut sebagai organisasi teroris, sampai sekarang, Hizbullah tetap aktif dan berkembang secara tentram dan damai di Lebanon

Sumber : eramuslim.com

Bandar bin Sultan, Amr Ash 2008!

01.39 | Label: , , | No Comment »


Tajuk Rencana koran Hizbullah Iran edisi 9 April 2008 menurukan laporan mengenai hubungan pangeran Bandar bin Sultan dari Arab Saudi dengan teror Imad Mughniyah, mantan komandan Hizbullah. Ikuti laporan tersebut!

Seorang pangeran Arab Saudi yang melumuri darahnya dengan meneror salah satu pejuang Hizbullah yang ikhlas jelas sesuai dengan logika Imam Khomeini ra. mengenai permusuhan keluarga Al Saud dengan Islam. Dengan ini, jangan memasukkan keraguan dalam diri anda mengenai cerita bahu-membahunya Arab Saudi dengan Setan Besar. Berikut ini sebuah laporan tentang peran pangeran Bandar bin Sultan, mantan Duta Besar Arab Saudi di Amerika yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Keamanan Nasional Arab Saudi dalam teror syahid Imad Mughniyah, mujahid dan mitos perlawanan.

Teror ini membuktikan betapa keluarga ini merupakan kaki tangan Gedung Putih. Namun teror Imad Mughniyah bukan usaha pertama pangeran Arab Saudi ini dalam melenyapkan tokoh-tokoh pejuang Syiah dan tentu bukan yang terakhir kalinya. Mengenal lebih jauh unsur Amerika ini dan mengetahui langkah-langkah pengkhianatannya terhadap umat Islam sangat membantu untuk membuktikan betapa dia adalah tokoh kunci dalam teror Imad Mughniyah. Pangeran Bandar bin Sultan bin Abdul Aziz Alu Suud adalah anak putra mahkota Arab Saudi saat ini, Sultan Abdul Aziz. Bandar lahir di Thaif pada tahun 1949. Pada tahun 1983 sampai 2005 dia ditugaskan sebagai Duta Besar Arab Saudi di Washington. Bandar bin Sultan oleh sebagian orang disebut sebagai Bandar Bush. Selama hampir tiga dekade Bandar menjadi paling dekatnya duta besar negara terpenting yang menjadi sekutu Amerika di Timur Tengah.

Menurut kebanyakan para analis politik, Bandar bin Sultan punya pengaruh khusus di bagian politik luar negeri Bush, terutama bila itu terkait dengan masalah-masalah Timur Tengah. Pengaruhnya begitu kuat sehingga Bob Woodward, wartawan terkenal Amerika yang punya peran penting dalam membongkar kasus Watergate dalam buku “Plan of Attack” mengklaim bahwa Presiden Amerika, George W. Bush sebelum menyampaikan keputusannya kepada Colin Powell, Menteri Luar Negeri Amerika waktu itu untuk menyerang Irak, terlebih dahulu informasi ini disampaikan kepada Bandar bin Sultan.

Scott McCloud, Pimpinan Redaksi Majalah Time di Kairo yang selama 22 tahun terakhir bertanggung jawab untuk melaporkan kejadian-kejadian di Timur Tengah dan Afrika Utara bagi majalah ini terkait dengan Bandar bin sultan menulis, “Bila saya mengatakan bahwa Bandar bin sultan dalam pengambilan sikap politik luar negeri Amerika soal Timur Tengah punya pengaruh yang sama besar dengan Condoleezza Rice, maka itu bukan sikap yang berlebihan.”

Selama bertahun-tahun, Bandar bin Sultan punya komunitas luar biasa dalam menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh kuat politik di Amerika yang akhirnya dikenal sebagai teman Washington di masa-masa sulit. Sebagai contoh, Bandar bin Sultan punya peran kunci dalam perundingan dengan Libia demi meyakinkan Muammar Qaddafi agar menghentikan program nuklirnya. Menurut tulisan Woodward dalam buku “Veil: Secet Wars of the CIA” yang dicetak tahun 1987 menyebutkan Bandar bin Sultan bahkan di pemerintahan Reagen punya kerja sama dengan penasehat keamanan nasional Amerika sebagai penjamin dana jutaan dolar kepada gerilyawan Kontra di Nicaragua (saat itu Amerika secara hukum tidak mampu melakukan itu). Menurut tulisan Woodward, berdasarkan permintaan bantuan dari CIA, Bandar bin Sultan mengucurkan dana sebesar dua juta dolar kontan untuk mencegah Partai Komunis memegang tampuk kepemimpinan di Italia.

Baru-baru ini, seorang pengamat politik Arab dalam wawancaranya dengan televisi Aljazeera membongkar bagian lain dari langkah-langkah tersembunyi Bandar bin Sultan yang berperan dalam terjadinya kekacauan. Nasser Qandil, Kepala Pusat Riset dan Media Timur Modern di Lebanon dalam wawancaranya dengan Aljazeera mengatakan, “Baru-baru ini, Bandar bin Sultan menyatakan kepada kelompok-kelompok jihad bahwa sebagaimana Uni Soviet adalah musuh kita dahulu, kini Iran menjadi musuh kita dan sikap kita adalah berperang dengan Iran dan seluruh orang Syiah dunia.” Michael Moore, sutradara film dokumentasi terkenal Amerika dalam film terkenalnya Fahrenheit 9/11 menggambarkan hubungan mesra dan luas Bandar bin Sultan dengan para pejabat Gedung Putih sebelum dan sesudah peristiwa 11 September. Dia mengajak para penonton untuk berpikir dengan mengajukan pertanyaan cerdas, “Bagaiamana bisa ketika seluruh kaum muslimin di Amerika dari seluruh etnis dan negara karena peristiwa ini dianggap teroris dan mendapat tekanan di mana-mana, sementara Duta Besar Arab Saudi di Amerika yang jelas-jelas punya hubungan dengan kelompok Al Qaedah tetap mampu menjaga hubungan baiknya dengan para pejabat senior Amerika?”

Bandar bin sultan kembali ke Riyadh pada tahun 2005 dan dengan alasan pribadi meninggalkan pos Duta Besar di Washington. Hanya beberapa hari setelah tiba di Riyadh, kematian Raja Fahd diumumkan. Dengan kejadian ini, Raja Abdullah menjadi Raja Arab Saudi dan Sultan bin Abdul Aziz, ayah Bandar menjadi putra mahkota negara ini. Bandar bin Sultan dalam pergeseran kekuatan di dalam keluarga Suud akhirnya menjadi Sekjen Dewan Keamanan Nasional Arab Saudi. Dengan ini, kebanyakan analis politik menilai pengunduran dirinya sebagai Duta besar di Washington setelah menjabat selama 22 tahun punya kaitan dengan posisinya yang baru. Salah tugas yang diembannya di posnya yang baru ini adalah mengkoordinasi milisi Sunni. Bandar menduduki posisi ini, namun dia tetap menjadi orang Arab Saudi yang punya pengaruh paling besar dan penting di Amerika, bahkan menjadi pribadi di belakang layar dalam diplomasi Timur Tengah.

Peningkatan kehadiran personil Al Qaedah di Irak dan tidak efektifnya metode kekerasan dengan kelompok-kelompok milisi berdampak dimulainya lobi-lobi rahasia Amerika dengan orang-orang Sunni pendukung Al Qaedah. Namun kehadiran secara luas dalam sistem politik baru Irak menjadi pra syarat sebelum memulai segala kerja sama dengan kelompok-kelompok Sunni Irak. Keinginan ini ditentang oleh orang-orang Syiah di negara ini dan membuat Syiah sebagai penghalang besar rencana mereka. Kondisi ini tetap berlangsung sampai kemenangan Hizbullah dalam perang 33 hari menghadapi Rezim Zionis Israel. Kini, Hizbullah tampil sebagai mitos di tengah-tengah masyarakat muslim, baik Syiah maupun Sunni.

Di sisi lain, perbedaan internal di antara kekuatan-kekuatan inti di Lebanon merupakan masalah dan ancaman terbesar bagi pemerintah Fouad Siniora. Perbedaan yang muncul tidak membahayakan orang-orang Syiah sejak Hizbullah muncul menjadi kekuatan besar di Lebanon. Dalam kondisi yang semacam ini, tiba-tiba muncul kelompok Fatah Islam di Utara Lebanon dan setelah sejumlah anggota kelompok ini yang memiliki warga negara Arab Saudi tertangkap, tumbuh satu kecurigaan hubungan kelompok ini dengan Arab Saudi. Fatah Islam merupakan kelompok yang diciptakan Bandar bin Sultan untuk mengontrol kekuatan Hizbullah. Bandar bin Sultan juga pendukung asli bahkan pendiri kelompok 14 Maret Lebanon. Di tengah-tengah para pemimpin kelompok 14 Maret dia mengatakan, “Kalian harus menyertai aku dan akan kalian lihat bahwa kami akan menciptakan sebuah kelompok di Lebanon yang tidak mampu dilawan oleh Hizbullah.” Bandar bin Sultan juga mengatakan, “Saya membeli posisi Perdana Menteri untuk Rafik Hariri dengan harga 50 juta dolar!”

Dengan mencermati tindak-tanduk pangeran Bandar bin Sultan selama ini, Hizbullah sebagai kelompok yang senantiasa langkahnya bertentangan dengan politik bersama Al Saud, Rezim Zionis Israel dan Amerika. Dapat dikatakan bahwa teror salah seorang komandan senior, khususnya ahli strategi Hizbullah merupakan keinginan mereka sejak dahulu. Oleh karenanya, Banda bin Sultan dengan bekerja sama dengan Rezim Zionis Israel, sebagian pejabat Yordania dan Amerika punya perang dalam meneror Imad Mughniyah seperti yang dapat ditemukan dalam berita-berita. Pangeran Arab Saudi ini di tahun 2008 sangat layak bila disebut sebagai Amr Ash. Dia mengaku Islam tapi selalu berpikiran untuk menikam Islam dari belakang, salah satunya adalah teror para mujahid. Dengan demikian, dia telah menorehkan namanya seperti nenek moyangnya sebagai pembunuh para Imam as.

Strategi Hamas Hadapi Pasukan Zionis Israeli

23.50 | Label: , | No Comment »


Pasukan darat Israel mulai merasakan beratnya bertempur secara berhada-hadapan dengan Hamas, meski pasukan Zionis memiliki senjata artileri yang jauh lebih canggih dari senjata yang dimiliki Hamas. Namun Hamas sudah menyiapkan strategi perang darat dengan pasukan Zionis yang sudah mereka antisipasi menyusul ancaman-ancaman yang dilontarkan Israel saat masih berlaku gencatan senjata di Jalur Gaza.

Brigade Izzudin al-Qasam, sayap militer Hamas mengungkapkan, mereka sudah membangun terowongan-terowongan di bawah tanah yang tahan akan hantaman ranjau-ranjut darat dan ranjau anti-personel. Para pejuang Hamas juga sudah menyiapkan perangkap-perangkap yang mereka pasang di rumah-rumah dekat wilayah perbatasan.

"Para pejuang kami berada di tempat-tempat yang tak terlihat, menunggu kedatangan tentara-tentara Zionis ke gedung-gedung yang sudah dipasangi perangkap," demikian keterangan Brigade Izzudin al-Qassam

Laporan koresponden Islamonline hari Minggu kemarin menyebutkan bahwa para pejuang Palestina berhasil menyergap sejumlah tentara Israel di sebuah rumah. Tentara-tentara Zionis terperangkap di dalam rumah yang dihujani tembakan oleh para pejuang Palestina. Mereka memanggil bantuan pasukan udara agar bisa keluar dari rumah itu.

Sejak mengerahkan pasukan daratnya, militer Israel mengakui sekitar 40 tentaranya mengalami luka-luka akibat perlawanan para pejuang Hamas. Pertempuran darat berlangsung sengit di empat titik di Gaza, antara lain di wilayah utara Gaza, Gaza City, Beit Lahiya dan Jabaliya.

Tank-tank Israel dikerahkan di dua titik di Gaza yaitu wilayah utara dan selatan. Israel mengarahkan tank-tanknya ke perbatasan Rafah, selatan Gaza untuk memisahkan wilayah Gaza dari Mesir. Dalam serangan darat, pasukan Zionis tidak berhasil menemukan tempat-tempat peluncuran roket Hamas. Namun para pejuang Hamas dilaporkan berhasil menjungkirbalikkan tank-tank Merkava Israel dengan roket-roketnya. Terakhir, roket-roket Hamas berhasil menjangkau basis angkatan udara Israel Hatzor di kota Ashdod.

Seorang pejuang Brigade al-Qassam mengatakan, mereka memiliki persediaan roket yang cukup banyak, termasuk senjata peluncur granat (RPG) untuk menembak helikopter-helikopter Israel. "Senjata-senjata itu cukup efektif," kata pejuang tadi.

Itulah sebabnya, Israel sangat mengandalkan serangan udara dengan menggunakan pesawat tempur F16-nya untuk menghindari tembakan-tembakan RPG-RPG pejuang Hamas.

Brigade Izzudin al-Qassam mengkordinir agar para pejuangnya tidak terlacak radar, dengan membagi mereka kedalam kelompok-kelompok dan unit-unit khusus. "Seluruh pejuang Palestina melakukan kordinasi bersama untuk menghadapi invasi Israel ke Gaza," kata sumber Brigade al-Qassam.

Hamas dilaporkan memiliki kekuatan 10.000 pejuang aktif dan pejuang cadangan yang terlatih dengan jumlah yang hampir sama.

Sumber : eramuslim.com

Motif Israel Serang Ghaza Sama Dengan Motif Israel Serang Libanon

23.37 | Label: , , | No Comment »


Invasi militer Israel ke Jalur Ghaza hari Rabu (1/11) dinilai pengamat mempunyai misi tertentu, yaitu menekan Palestina agar segera menyepakati pembicaraan soal pembebasan Ghilad Shalit. Serangan yang menewaskan 7 orang sipil Palestina dan 1 orang tentara Israel itu didukung puluhan tank yang menduduki seluruh sudut kota Beit Hanun, Ghaza.

Dalam pembicaraan khusus dengan Islamonline, Imad Ifrinji, penulis sekaligus pengamat politik Palestina mengatakan, “Serangan Israel itu diprediksi akan semakin intensif seiring mendekatnya waktu untuk menetapkan solusi akhir pelepasan sandera Ghilat Shalit. Ini dimaksudkan untuk menekan juru runding Palestina yang tengah melakukan komunikasi dengan mediasi PBB.”

Irfinji menjelaskan pula bahwa, “Tekanan Israel terhadap para juru runding Palestina juga dilakukan dengan pernyataan yang dikeluarkan di samping serangan militer, bahwa semakin lama proses perundingan berarti akan semakin banyak jatuh korban dan besar kerugian Palestina.” Ia menyebutkan dua sebab serangan, yang pertama untuk menekan para pejuang Palestina yang akan semakin sulit menghadapi serangan Israel. Dan kedua, Israel ingin agar sampai akhir fase perundingan itu terjadi serangan militer masih berlaku, dan akhirnya pihak Israel bisa menghindari pertukaran tawanan seperti yang ditawarkan oleh Palestina.

“Israel yakin, waktu tidak berpihak pada keuntungan Palestina dan akan mendukung proyek perang yang kini dijalani Israel yang menghendaki percepatan pembebasan Ghilad,” ujar Ifrinji. Selain itu, melalui serangan ini, Israel ingin pemerintah Palestina pimpinan Hamas akhirnya akan tunduk pada keinginan negara kwartet untuk mengakui eksistensi Israel.

Sementara itu, Ahmad Fayadh, pengamat politik dan pakar masalah Israel, juga mengatakan hal yang sama. “Zionis Israel kini tengah gusar dengan masalah sandera militer mereka. Beberapa waktu lalu, mereka sangat gusar dengan dua sandera militer yang ditahan Hizbullah hingga menyebabkan peperangan besar. Sekarang, masalah serangan Israel ke Beit Hanun, juga memiliki motif yang sama terkait ditawannya seorang kopral Ghilad Shalit oleh pejuang Palestina sejak 25 Juni.”

Satu Lagi, Rahasia Kemenangan Hizbullah dalam Perang Lawan Israel

23.26 | Label: | No Comment »


Israel masih terus mengkaji strategi perang Hizbullah Libanon hingga mampu mengalahkan kekuatan perangnya dalam peperangan beberapa waktu lalu. Terakhir, seperti dilansir Albawaba, para pengamat militer Israel menemukan ruang lain yang menunjukkan faktor keberhasilan Hizbullah menaklukkan jalur komunikasi militer Israel.


Dalam penelitian tersebut, terungkap bahwa para pemimpin Hizbullah sukses melakukan infiltrasi terhadap sistem komunikasi udara yang digunakan pasukan Israel di medan perang. Hizbullah bahkan berhasil menyadap perbincangan telepon yang dilakukan antara angkatan darat dan intelejen militer Israel, juga antara intelejen Mossad dengan sejumlah agennya yang berada di berbagai tempat di Libanon.

Menurut laporan yang diajukan kepada Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dan Menteri Pertahanan Israel Omeir Beretz, sejumlah pakar komunikasi Hizbullah yang berhasil melakukan infiltrasi terhadap sistem komunikasi tentara Israel di wilayah Utara. Mereka bahkan mampu mendengarkan pembicaraan antara pasukan dan komandan mereka di medan perang.

Dalam laporan tersebut juga dituliskan bahwa para pakar komunikasi Hizbullah itu memang memiliki kemampuan tinggi dan mampu melakukan komunikasi dengan bahasa Ibrani secara baik. Kunci penguasaan bahasa ini pula yang menjadikan mereka mampu memantau berbagai strategi perang Israel secara langsung.

Disebutkan pula, data-data tertulis yang diperoleh dari salah satu situs milik Hizbullah, soal dibuatnya sebuah situs berbahasa Ibrani untuk mempengaruhi opini publik Israel. Menurut harian Yodiot Aharonot, situs tersebut diluncurkan dari wilayah Iran. Isi situs tersebut adalah berita-berita aktual tentang tentara Israel dan kemampuannya, hingga masalah perundingan dengan Palestina dan berbagai perkembangan internal Israel yang tidak terekspos ke publik. Situs yang beralamat http://moqavemat.ir/?lang=he ditemukan oleh professor Mark Lest, seorang dosen teknologi informasi di Universitas Ben Ghorion, yang juga mengepalai unit khusus pemeriksaan situs teroris di internet.

Menurut Lest, situs tersebut sengaja dibuat Hizbullah guna mempengaruhi publik Israel untuk menekan aksi Israel di Libanon dan di Palestina dan terus melakukan protes kepada pemerintah Israel

Sumber : eramuslim.com

Parlemen : Inggris Jangan Remehkan Tiga Kekuatan Islam Di Timur Tengah

23.14 | Label: , , , | No Comment »


Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Inggris merekomendasikan agar pemerintah Inggris melakukan dialog langsung dengan tiga organisasi Islam terbesar di Timur Tengah, yaitu Hamas, Hizbullah dan Ikhawanul Muslimin.
"Ikhwanul Muslimin sangat kuat di Mesir, Hamas dan Hizbullah tidak bisa diabaikan, " demikian pernyataan Komite tersebut dalam laporan terbaru mereka yang dirilis Senin (13/8).
Laporan itu juga menyarankan agar Inggris tetap menjalin hubungan dengan Iran dan Suriah, karena kedua negara itu cukup berpengaruh di Timur Tengah.
Menurut Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Inggris, pemerintah Inggris berperan dalam jatuhnya pemerintahan nasional bersatu di Palestina, akibat boikot yang dilakukannya terhadap Hamas. Oleh sebab itu, prioritas pemerintah Inggris sekarang adalah membangun kembali pemerintahan nasional bersatu Palestina dengan mengikusertakan Hamas.
Komite tersebut mendesak mantan perdana menteri Inggris Tony Blair, yang sekarang menjadi utusan khusus Tim Kwartet, untuk ikut bernegosiasi secara langsung dengan ketiga kelompok pejuang Islam itu.
Mengomentari rekomendasi Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen, kantor kementerian luar negeri Inggris menyatakan, harus ada aturan yang jelas sebelum Inggris bersedia bicara dengan Hamas. Kementerian luar negeri Inggris meminta Hamas menghentikan aksi-aksi kekerasan, setelah itu pemerintah Inggris akan mempertimbangkan untuk membuka dialog dengan Hamas.
Dalam laporannya, Komite Hubungan Luar Negeri Inggris juga mempertanyakan kebijakan negara AS di Timur Tengah, terutama konsep Peta Jalan Damai untuk mewujudkan perdamaian antara Palestina dan Israel. Menurut Komite itu, Peta Jalan Damai sudah tidak relevan lagi.
Komite itu juga mengkritik kebijakan AS di Irak serta kampanye "Perang Melawan Terorisme" yang dilancarkan AS, yang hanya menimbulkan dendam dan sakit hati di Timur Tengah. (ln/Guardian).
Sumber : eramuslim.com

Hizbollah Vs Israeli

22.14 | No Comment »

Hizbollah Vs Israeli

22.03 | No Comment »

Hizbollah, Hizbullah, Hezbollah, Al-mawt li israil

22.03 | No Comment »

Hezbollah Beats Israel - حزب الله مواجهة عسكرية مع اسرائيل

22.00 | No Comment »

Song: ''3ala kad rijal'' فرقة الولاية - على قد رجال

21.57 | No Comment »

Song: ''On the Front Line'' فرقة الولاية - على خط النار

21.55 | No Comment »

War Israel V.S Hezbollah

21.54 | No Comment »