Perdana Menteri Recep Tayyib Erdogan menuding Israel sebagai biang keladi dari tragedi kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza. Erdogan menilai Israel-lah yang selama ini memprovokasi Hamas agar menembakkan roket-roketnya ke Jalur Gaza.
"Hamas sudah menghormati kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Mesir. Tapi pihak Israel malah terus melakukan blokade di Gaza. Sebab itu, saya menilai Israel-lah pihak yang telah melakukan provokasi, bukan Hamas," kata Erdogan dalam wawancara dengan al-Jazeera.
Pada kesempatan itu Erdogan mendesak Israel untuk mengakhiri serangan dan mencabut blokadenya di Jalur Gaza. "Upaya Israel menekan warga Gaza dengan menimbulkan kelaparan, melarang masuk bantuan kemanusiaan dan bantuan medis ke Gaza membuat situasi di Gaza tak tertahankan," kata Erdogan.
Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan menyatakan Israel telah melanggar salah satu 10 Perintah Tuhan di kitab suci mereka sendiri.
"Saya berkata memakai bahasa yang dipakai di kitab suci. Perintah nomor enam jangan membunuh. Apakah Anda mengerti," ujar Erdogan dalam pidato di televisi.
"Kali ini saya menggunakan bahasa Inggris: you shall not kill. Masih tidak mengerti juga? Sekarang saya katakan dengan bahasa Hebrew (bahasa Yahudi). Lo Tirtzakh!," tegas Erdogan.
Turki adalah satu-satunya negara muslim yang menjadi partner Israel. Kini negara yang secara geografis berdekatan dengan Uni Eropa itu mulai berpikir ulang terhadap hubungan diplomatik kedua negara.
0 komentar:
Posting Komentar